Journey to Bogor
Dalam rangka kegiatan UKM Rencang, aku pergi bakti sosial ke Panti Asuhan Candra Naya Bogor kemarin.
Meski kita cuma ketemu ma beberapa anak panti kemarin, tapi dari kunjungan kemarin aku bisa dapet banyak pelajaran yang membuat aku makin mensyukuri keberadaanku sekarang.
Kita ketemu ma pengurus panti itu kemarin. Dia cerita kalo anak-anak panti asuhan itu kebanyakan berasal dari daerah-daerah konflik di Indonesia, seperti NTT, Papua, Ambon, atau Nias. Oleh salah satu pengurus panti itu, mereka dijemput dari kamp pengungsian dan diminta untuk tinggal di panti bersama anak-anak lain. Dan, mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar sehingga mereka bisa membawa sesuatu perubahan pada daerah mereka saat mereka kembali. Sedangkan, kita yang di sini, kita terlena oleh kehidupan kita dan malah bersantai-santai. Seharusnya kita merasa malu atas tingkah kita.....
Yang kedua, aku jadi menyadari bahwa aku seharusnya selalu mengucap syukur atas keadaanku sekarang. Kalau anak-anak yang terlibat konflik itu saja bisa mengucap syukur dan berusaha dengan segenap kemampuan mereka, kita yang telah diberikan kondisi yang jauh lebih baik oleh Tuhan sseharusnya lebih bisa mengucap syukur, kan??
Tapi, sudahkah kita melakukan itu??
Meski kita cuma ketemu ma beberapa anak panti kemarin, tapi dari kunjungan kemarin aku bisa dapet banyak pelajaran yang membuat aku makin mensyukuri keberadaanku sekarang.
Kita ketemu ma pengurus panti itu kemarin. Dia cerita kalo anak-anak panti asuhan itu kebanyakan berasal dari daerah-daerah konflik di Indonesia, seperti NTT, Papua, Ambon, atau Nias. Oleh salah satu pengurus panti itu, mereka dijemput dari kamp pengungsian dan diminta untuk tinggal di panti bersama anak-anak lain. Dan, mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar sehingga mereka bisa membawa sesuatu perubahan pada daerah mereka saat mereka kembali. Sedangkan, kita yang di sini, kita terlena oleh kehidupan kita dan malah bersantai-santai. Seharusnya kita merasa malu atas tingkah kita.....
Yang kedua, aku jadi menyadari bahwa aku seharusnya selalu mengucap syukur atas keadaanku sekarang. Kalau anak-anak yang terlibat konflik itu saja bisa mengucap syukur dan berusaha dengan segenap kemampuan mereka, kita yang telah diberikan kondisi yang jauh lebih baik oleh Tuhan sseharusnya lebih bisa mengucap syukur, kan??
Tapi, sudahkah kita melakukan itu??
No comments:
Post a Comment